Waktu itu. Ketika waktu itu ada. Aku tidak tahu kalau kamu ada. Entah kenapa secara perlahan2, aku baru menyadari bahwa kamu itu ada di sudut ruang itu. Tapi entah kenapa pula aku tidak terganggu dengan keberadaanmu.
Ketika kemudian mulai kurasakan duka karena kamu tidak ada. Mungkin aku mulai panik dan tidak bersedia untuk merasakan itu. Namun satu yang pasti, terlalu banyak hal yang menyangkut dirimu...
Aku terluka ketika kamu terluka. Aku pun berduka ketika wajahmu tak bercahaya.
Dan entah sampai kapan pila hal itu akan tetap ada, walaupun rasanya tidak harus begitu.
P.S:
Telah kubuka pintu hatiku sebesar2nya. Tapi ternyata itu tidak cukup.
Ketika kemudian mulai kurasakan duka karena kamu tidak ada. Mungkin aku mulai panik dan tidak bersedia untuk merasakan itu. Namun satu yang pasti, terlalu banyak hal yang menyangkut dirimu...
Aku terluka ketika kamu terluka. Aku pun berduka ketika wajahmu tak bercahaya.
Dan entah sampai kapan pila hal itu akan tetap ada, walaupun rasanya tidak harus begitu.
P.S:
Telah kubuka pintu hatiku sebesar2nya. Tapi ternyata itu tidak cukup.
No comments:
Post a Comment